PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Emiten Milik Hary Tanoe (IATA) Ngaku Tak Tahu Sahamnya Melonjak 84%
trading
16 Sep
EmitenNews.com - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menanggapi permintaan klarifikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi saham perseroan dalam beberapa hari terakhir.
Perlu diketahui saham IATA dalam sebulan terakhir melonjak 61,4 persen dari harga Rp57 pada 19 Agustus 2025. Dalam enam bulan melesat 84 persen dari harga Rp50 per lembar pada 17 Maret 2025.
Pada perdagangan hari ini Selasa (16/9) saham IATA naik Rp8 atau menguat 9,52 persen ke level Rp92.
Corporate Secretary Andi Tenri Dala Fajar, Perseroan menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan maupun keputusan investasi pemodal.
“Sepanjang pengetahuan Perseroan, tidak ada informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam POJK No. 31/2015 dan Peraturan I-E BEI yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan,” tulis Andi, Selasa (16./9).
Perseroan juga memastikan tidak ada aktivitas dari pemegang saham tertentu yang dilaporkan dalam periode 3–11 September 2025, serta tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk yang dapat berpengaruh terhadap pencatatan saham di Bursa.
Selain itu, IATA menyebut tidak terdapat kejadian penting lain yang material yang belum diungkap ke publik dan dapat memengaruhi harga saham maupun kelangsungan usaha perseroan.
Dengan penjelasan ini, manajemen berharap pasar dapat memperoleh kejelasan bahwa fluktuasi harga saham IATA tidak dipicu oleh informasi material dari internal perusahaan.