• SOHO WESTPOINT Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5 Kedoya Utara, Kebon Jeruk DKI Jakarta 11520
  • CSO : +62 21 29520558 / 0800-1401-315 (Bebas Pulsa)
  • E-Mail
  • customer.care@reliancesekuritas.com
ENG / IND
X

About Us

PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003. Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.

Contact Info

  • SOHO WESTPOINT Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5 Kedoya Utara, Kebon Jeruk DKI Jakarta 11520
  • CSO : +62 21 29520558 / 0800-1401-315 (Bebas Pulsa)
  • customer.care@reliancesekuritas.com
  • Buka : Senin - Jumat pukul 08:00-16:00 WIB Sabtu, Minggu & Libur Nasional


Serapan Minim, GOLF Depositokan Sisa Dana IPO Rp240,13 Miliar

  • CSO
14 Jan

EmitenNews.com - Intra GolfLink Resorts (GOLF) menyerap dana initial publik offering (IPO) Rp131,14 miliar. Alokasi itu sekitar 35,32 persen dari koleksi bersih dana IPO sejumlah Rp371 miliar. So, dana IPO masih mengendap sebesar Rp240,13 miliar. 

Serapan dana IPO itu, senilai Rp96,2 miliar untuk belanja modal. Itu baru sekitar 31,5 persen dari alojais awal senilai Rp305,15 miliar. Kemudian, sejumlah Rp34,94 miliar untuk modal kerja, atau baru 52,79 persen dari porsi awal Rp66,12 miliar.

Ya, berdasar skema, hasil dana IPO sebesar 82,19 persen alias Rp305,15 miliar untuk belanja modal, dan 17,8 persen setara Rp66,12 miliar untuk modal kerja. Selanjutnya, sisa dana IPO sebesar Rp240,13 miliar diendapkan di deposito, dan giro.

Bersarang di deposito Rp25 miliar berdurasi satu tahun dengan bunga alias bagi hasil 5,75 persen. Lalu, sebesar Rp175 miliar juga membiak di deposito dengan durasi 1 tahun berbunga alias bagi hasil 6 persen. Kemudian, senilai Rp30,13 miliar berkecambah di giro dengan bunga atau bagi hasil 2 persen.

Dan, terakhir Rp10 miliar juga bertumbuh di giro dengan tingkat bagi hasil atau bunga 6 persen. Sekadar informasi, emiten cucu Soeharto itu, pada 8 Juli 2024 meraup dana kotor IPO senilai Rp390 miliar. Setelah dipotong biaya penawaran umum, dana IPO bersih tersisa Rp371,27 miliar. (*)