PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Pembiayaan Sektor Produktif Akan Dilanjutkan di 2025
CSO
14 Jan
EmitenNews.com - Untuk mencapai target pertumbuhan melalui investasi, Pemerintah memperhatikan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Guna meningkatkan investasi juga, Pemerintah terus berupaya membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong pusat ekonomi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut selama 2024, KEK telah berhasil menghimpun investasi sebesar Rp82,6 triliun dan juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 42.930 orang.
"Secara kumulatif mulai dari 2012 hingga 2024, KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha," paparnya dalam acara MNC Economic Outlook 2025, di Jakarta, Senin (13/1).
Airlangga memastikan program pembiayaan untuk sektor produktif akan dilanjutkan juga di 2025. Untuk pembiayaan UMKM melalui program KUR, sepanjang 2024 terealisasi sebesar Rp282,44 triliun atau 100,87% dari target 2024 sebesar Rp280 triliun, dan diberikan kepada 4,95 juta debitur.
“KEK akan menjadi pusat pengembangan sektor strategis termasuk untuk peningkatan transformasi digital dan sumber daya manusia. Dan, penyaluran KUR tentu saja akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan sektor produksi,” ujar Menko Airlangga.
Perjalanan meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Untuk itu Menko meminta semua pihak dapat lebih adaptif, inovatif, dan kolaboratif. Sebab harus diyakini bahwa di 2025 akan membuka peluang baru di era keberlanjutan dan teknologi canggih.(*)