• SOHO WESTPOINT Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5 Kedoya Utara, Kebon Jeruk DKI Jakarta 11520
  • CSO : +62 21 29520558 / 0800-1401-315 (Bebas Pulsa)
  • E-Mail
  • customer.care@reliancesekuritas.com
ENG / IND
X

About Us

PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003. Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.

Contact Info

  • SOHO WESTPOINT Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5 Kedoya Utara, Kebon Jeruk DKI Jakarta 11520
  • CSO : +62 21 29520558 / 0800-1401-315 (Bebas Pulsa)
  • customer.care@reliancesekuritas.com
  • Buka : Senin - Jumat pukul 08:00-16:00 WIB Sabtu, Minggu & Libur Nasional


KDTN Sulap Hotel Rest Area KM 19 Jadi Kedaton 8 Xpress, Ada Apa?

  • CSO
06 Jan

EmitenNews.com - Swiss-Belhotel International menyudahi pengoperasian dan pengelolaan Swiss-Belexpress Hotel Rest Area KM 19. Penghentian operasi, dan pengelolaan Swiss-Belexpress Hotel Rest Area KM 19 itu, efektif sejak 31 Desember 2024. 

Kebijakan tersebut hasil pertemuan antara pimpinan Puri Sentul Permai (KDTN) dengan Swiss-Belhotel International Indonesia pada 7 November 2024. Penyetopan operasi tersebut tanpa dikenakan biaya pengakhiran (Penalty). 

”Pengakhiran pengoperasian, dan pengelolaan Swiss-Belexpress Hotel Rest Area KM 19 oleh Swissbel International berlaku efektif pada 31 Desember 2024 pukul 23.59 WIB. Sejak 1 Januari 2025, Swiss-Belexpress Hotel Rest Area KM 19 berganti nama menjadi Kedaton 8 Xpress,” tegas Rolf Pohan, Direktur Puri Sentul Permai. 

Kendati begitu, Puri Sentul Permai diizinkan untuk tetap menggunakan nama Swiss-Belexpress sampai proses peralihan tuntas atau maksimal 6 bulan ke depan terhitung mulai 31 Desember 2024. 

”Kami berharap proses peralihan dapat berjalan lancar, termasuk didalamnya segala kewajiban yang tersisa, sesuai dengan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak, dapat diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ucap Rolf Pohan. (*)