PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Investor Cermati Pertumbuhan Ekspansif Jumlah Uang Beredar November
CSO
24 Dec
EmitenNews.com - DJIA naik sebesar +0,16% pada hari Senin (23/12), diikuti oleh S&P 500 (+0,73%) dan Nasdaq (+0,98%). Wall Street melanjutkan relinya karena kekhawatiran atas potensi penutupan pemerintah mereda menyusul persetujuan Kongres atas aturan pendanaan baru yang berlaku hingga Maret 2025.
Sementara itu, rilis data izin bangunan menunjukkan pertumbuhan sebesar +5,2% MoM pada November 2024. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Keyakinan Konsumen Korea Selatan Desember 2024; 2) Risalah Rapat Kebijakan Moneter BoJ Jepang; 3) Indeks Manufaktur Fed Richmond AS Desember 2024.
Bank Indonesia melaporkan jumlah uang beredar luas (M2) sebesar Rp9.176 triliun pada November 2024 (+7,0% YoY). "Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan likuiditas dalam perekonomian, yang diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi dan investasi di berbagai sektor," demikian ulas MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh ekspansi uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi sebesar +9,1%/+2,3% YoY. Perkembangan M2 pada Nov-24 terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit dan tagihan neto kepada pemerintah pusat.
IHSG naik +1,61% ke level 7.096,45 pada Senin (23/12),di tengah aksi jual bersih asing sebesar Rp399,4 miliar. Sebagian besar sektor menguat, mendorong indeks menguat, dipimpin oleh sektor kesehatan (+2,79%) dan sektor siklus konsumen (+2,58%). Di sisi lain, sektor energi mencatatkan pelemahan tipis (-0,15%).
Kinerja indeks sejalan dengan pasar Asia lainnya, seiring investor mencermati pertumbuhan ekspansif dalam jumlah uang beredar (M2) pada November 2024, yang meningkat sebesar +7% YoY (vs +6,8% YoY pada Oktober 2024), yang mencerminkan tingkat konsumsi yang lebih tinggi.
Selain itu, Indeks Harga PCE Inti AS yang melambat pada November 2024 masing-masing menjadi katalis positif. Rupiah ditutup menguat pada Rp16.175/USD.
MNCS memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.046-7.119. Rekomendasi sahamnya hari ini adalah: AMRT, BBNI, INDF, dan INDY.(*)