PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Pasar Tunggu Rilis Neraca Pembayaran RI dan Perkembangan Timteng
CSO
21 Nov
EmitenNews.com - DJIA menguat +0,32% pada Rabu (20/11), sementara S&P 500 stagnan (+0,00%) dan Nasdaq melemah (-0,11%). Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi karena investor bersikap wait and see menjelang rilis laporan laba Nvidia dan nada hawkish dari The Fed terkait laju penurunan suku bunga di masa mendatang.
Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Indonesia Current Account 3Q24; 2) US Initial Jobless Claims 10-Nov; 3) US Existing Home Sales Oct-2024.
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan stagnan di awal triwulan IV 2024. Hingga 24 Oktober, kredit perbankan tumbuh 10,9% secara tahunan. Insentif likuiditas yang diberikan Bank Indonesia hingga 24 Oktober mencapai Rp259 triliun.
MNC Sekuritas mengamati pertumbuhan kredit ditopang oleh minat perbankan yang kuat dalam menyalurkan kredit, di samping dampak positif kebijakan insentif likuiditas makroprudensial yang digulirkan Bank Indonesia.
Bank BUMN menjadi penerima porsi likuiditas terbesar, yakni sebesar Rp120,9 triliun, disusul bank swasta nasional sebesar Rp110,9 triliun. Secara sektoral, sektor perdagangan, jasa dunia usaha, dan industri masih menjadi penyumbang utama kredit. Bank Indonesia tetap memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 10% - 12% hingga akhir tahun 2024.
IHSG melemah -0,21% ke level 7.180,3 pada perdagangan Rabu (20/11) dengan net sell asing sebesar Rp436,2 miliar. Mayoritas sektor melemah sehingga membebani kinerja indeks, dipimpin oleh sektor teknologi (-1,43%), diikuti oleh sektor properti & real estate (-0,87%).
Sementara itu, sektor yang menguat dipimpin oleh sektor energi (+0,42%), diikuti oleh sektor keuangan (+0,34%). Indeks melemah di tengah penutupan beragam di bursa Asia lainnya, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar atas ketegangan geopolitik Timur Tengah yang kembali terjadi. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada level Rp15.865/USD.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 7.142-7.203. Adapun saham yang direkomendasikan adalah: ARTO, TOBA, WIKA, dan DKFT.(*)