PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Lo Kheng Hong Bakal Terima Dividen TBLA Rp20 per Saham, Intip Jadwalnya
admin
17 Mei
Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong akan menerima pembagian dividen dari emiten produsen gula PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) sebesar Rp20 per saham pada 14 Juni 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), TBLA akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp20 per saham. Tanggal cum dividen emiten portofolio Lo Kheng Hong ini di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 23 Mei 2023, dengan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 24 Mei 2023.
Lalu, tanggal cum dividen di pasar tunai pada 25 Mei 2023, dengan ex dividen di pasar tunai pada 26 Mei 2023. Lalu, tanggal recording date yang berhak atas dividen pada 25 Mei 2023, dan tanggal pembayaran dividen pada 14 Juni 2023.
Sebelumnya, Lo Kheng Hong mengatakan dirinya masih menjadi pemegang saham TBLA. Meski demikian, Lo Kheng Hong tidak menjelaskan secara rinci jumlah lembar saham yang dimiliki.
"TBLA punya sedikit,” ujarnya kepada Bisnis pada pertengahan April 2023.
Lo Kheng Hong pernah mengisahkan mulai membeli saham TBLA pada 2020. Pihaknya mengaku melakukan pembelian di kisaran harga Rp500 per lembar. Pak Lo mengungkapkan alasan melirik saham TBLA.
Pertama, emiten anggota Sungai Budi Group itu memiliki perkebunan sawit 78.171 hektare dan perkebunan tebu 12.878 hektare. Kedua, TBLA memiliki pabrik CPO, gula, dan biodiesel. Ketiga, laba Rp405 miliar per September 2020.
Sepanjang 2022, TBLA membukukan laba bersih senilai Rp800,6 miliar, atau naik 0,75 persen dari raihan 2021 sebanyak Rp794,7 miliar.
Sementara itu, penjualan TBLA melesat 3,8 persen dari Rp15,97 triliun 2021, menjadi Rp16,58 triliun pada 2022.