PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "RELI". Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Detik-detik Menuju Merger atau Akuisisi antara UBS dan Credit Suisse
admin
20 Mar
Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa perbankan UBS sedang dalam diskusi untuk mengambil alih saham Credit Suisse atau menggunakan opsi merger.
Bank Sentral Swiss (SNB) dan regulator FINMA sedang mengorganisir pembicaraan dalam upaya untuk membangun kepercayaan di sektor perbankan negara itu. Pada Jumat (17/3) malam, regulator Swiss memberi tahu rekan-rekan mereka di Amerika Serikat dan Inggris Raya bahwa penggabungan kedua bank adalah "Rencana A" mereka untuk menyelamatkan kepercayaan di Credit Suisse.
Melansir dari Antara, beberapa opsi lain juga sedang didiskusikan antara kedua bank, karena kedua belah pihak mencoba mengevaluasi kendala peraturan di yurisdiksi yang berbeda. Fokus Bank Sentral Swiss adalah menyetujui solusi langsung sebelum pasar dibuka pada Senin (20/3), kata laporan itu, menambahkan tidak ada jaminan kesepakatan akan tercapai.
Credit Suisse dan UBS menolak mengomentari laporan tersebut. Bank Sentral Swiss dan FINMA tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Bloomberg melaporkan pada Kamis (16/3) bahwa UBS Group AG dan Credit Suisse menentang merger paksa, dengan UBS lebih memilih untuk fokus pada strategi yang berpusat pada kekayaannya sendiri dan enggan mengambil risiko yang terkait dengan saingannya yang lebih kecil.
Credit Suisse adalah bank terbesar yang terjerat dalam gejolak pasar, setelah jatuhnya pemberi pinjaman AS Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang berbasis di New York, memaksa pemberi pinjaman Swiss untuk meminjam hingga 54 miliar dolar AS dari bank Sentral Swiss untuk menopang likuiditas.