PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham. Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengumumannya hari ini memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek BEBS di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi II perdagangan tanggal 18 Januari 2023, sampai pengumuman lebih lanjut.
"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," kata keterangan BEI, Kamis (19/1/2023).
Sebagai informasi, Sultan Subang merupakan salah satu pemegang saham BEBS, dengan kepemilikan 3,08 miliar saham atau 6,85 persen. Pengendali saham BEBS adalah PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan saham 15,72 miliar saham atau 34,95 persen.
Berdasarkan prospektusnya, Berkah Global Investama tercatat dikendalikan oleh dua nama, yakni Zulfikar Mohammad dan Hasan Muldhani.
Selain dua nama tersebut, terdapat PT Cipta Ihya Nusantara yang menjadi pemegang 2,22 persen saham BEBS. Cipta Ihya Nusantara dikendalikan oleh Yayasan Al-Ihya Indonesia dan Zulfikar Mohammad Ali Indra. Sebagaimana diketahui, Asep Sulaeman Sabanda merupakan pemimpin Pondok Pesantren Al-Ihya Subang.
Sementara itu, dua saham Sultan Subang lainnya yakni IPPE dan ZATA hari ini dibuka mengalami auto reject bawah, dengan turun masing-masing 6,67 persen ke 84 dan 6,9 persen ke 81.
Kedua emiten tersebut dikendalikan oleh PT Lembur Sadaya Investama. Jika melihat komposisi pemegang sahamnya, Lembur Sadaya Investama dikendalikan oleh PT Sabanda Karunia Lestari dan Asep Sulaeman Sabanda.
Adapun pemilik PT Sabanda Karunia Lestari tidak lain adalah Asep Sulaeman Sabanda dan istrinya, Fina Nuryanti. Asep menggenggam sebanyak 99,99 persen saham SKL, dengan Fina memiliki sebanyak 0,01 persen saham SKL.