PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Asia. Pada tanggal 13 September 1999 berubah menjadi PT Ludlow Securities dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Reliance Securities dan bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Pada tanggal 13 Juli 2005 Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham. Pada 17 April 2017 Perseroan berganti nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Contact Info
SOHO WESTPOINT
Kota Kedoya, Jl. Macan Kav 4-5
Kedoya Utara, Kebon Jeruk
DKI Jakarta 11520
Sumber Tani Agung (STAA) Raih Laba Kuartal III-2022 Naik 27 Persen Jadi Rp876 Miliar
admin
15 Nov
EmitenNews.com—PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) meraup laba bersih sebesar Rp876,69 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau naik 27,8 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp685,75 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten perkebunan sawit itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/11/2022).
Rinciannya, penjualan bersih tumbuh 5,3 persen menjadi Rp4,403 triliun yang ditopang peningkatan penjualan minyak sawit sebesar 5,4 persen menjadi Rp3,616 triliun.
Senada, penjualan minyak inti sawit meningkat 11,7 persen menjadi Rp475,79 miliar. Bahkan, penjualan naik 133 persen menjadi Rp196,62 miliar.
Lalu, penjualan bungkil sawit tumbuh 39,1 persen menjadi Rp64,249 miliar. Tapi penjualan tandan buah segar merosot 75,8 persen menjadi Rp45,527 miliar.
Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 12,3 persen menjadi Rp2,852 triliun. Dampaknya, laba kotor menyusut 5,3 persen menjadi Rp1,551 triliun.
Menariknya, beban penjualan dan pemasaran dapat ditekan sedalam 66,8 persen menjadi Rp165,51 miliar.
Senada, biaya keuangan turun 26,1 persen menjadi Rp113,36 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan naik 25,63 persen menjadi Rp1,279 triliun.
Sementara itu, kewajiban berkurang 2,6 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp2,687 triliun.
Sedangkan ekuitas naik 41,1 persen menjadi Rp4,36 triliun. Sehingga aset meningkat 20,2 persen menjadi Rp7,047 triliun.