EmitenNews.com – Melanjutkan penutupan yang melegakan pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG Senin (22/02/2021) kemarin kembali ditutup menguat 0.38 persen ke level 6255.31. Tapi bukan berarti tren positif itu tidak berpeluang putar balik.
Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bakal terkoreksi ke kisaran pivot level 6200 pada perdagangan Selasa (23/2) ini. Dasarnya, secara teknikal terbentuknya inverted hammer pasca uji resistance 6300 pada perdagangan Senin menjadi salah satu sinyal technical correction di Selasa (23/2).
“Di samping itu, MACD mengindikasikan potensi fase konsolidasi pada retang 6150-6300 dalam jangka pendek,” kata analis saham Phintraco, Valdy Kurniawan.
Ditengah perkiraan koreksi IHSG, ia menyarankan investor untuk memantau pergerakan saham-saham perbankan dan pertambangan dapat dicermati pada perdagangan hari ini.
“Saham bank (BBRI, BBTN, BBKP dan BMRI) dapat dicermati, ditengah ekspektasi akselerasi penyaluran kredit sektor konsumsi, menyusul kebijakan pelonggaran LTV (Loan to Value) untuk kredit properti hingga 100 persen dan uang muka kredit kendaraan bermotor hingga nol persen,” kata Valdy.
Sementara saham-saham tambang (ANTM, TINS, INCO, ADRO, PTBA) memperoleh katalis positif dari tren positif harga-harga komoditas, terutama Nikel, Timah dan termasuk Batubara.
Sedikit berbeda dari Phintraco, riset teknikal Binaartha Sekuritas melihat berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal positif. Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada 6179.13 hingga 6351.18.
“Meskipun demikian, terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG,” kata analis Binaartha, M. Nafan Aji Gusta Utama.
Untuk saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, rekomendasi sekuritas ini antara lain :
AALI, Daily (11025) (RoE: 3.97%; PER: 27.09x; EPS: 408.80; PBV: 1.09x; Beta: 1.68): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 10750 – 11050, dengan target harga secara bertahap di 11575, 12650 dan 13750. Support: 10750 & 10475.
EXCL, Daily (2130) (RoE: 1.94%; PER: 61.62x; EPS: 34.73; PBV: 1.22x; Beta: 1.1): Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 2090 – 2130, dengan target harga secara bertahap di 2180, 2280, 2640, 3000 dan 3360. Support: 2090 & 1920.
ICBP, Daily (8625) (RoE: 10.85%; PER: 19.15x; EPS: 451.60; PBV: 2.07x; Beta: 0.29): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 8550 – 8650, dengan target harga secara bertahap di level 8825, 9175, 10600, 12025 dan 13450. Support: 8425 & 7750.
JPFA, Daily (1435) (RoE: 3.00%; PER: 48.96x; EPS: 29.31; PBV: 1.47x; Beta: 1.68): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1425 – 1435, dengan target harga secara bertahap di level 1460, 1630, 1800 dan 1970. Support: 1420, 1370 & 1290.
KRAS, Daily (710) (RoE: 1.97%; PER: 102.60x; EPS: 6.92; PBV: 2.03x; Beta: 2.02): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 685 – 710, dengan target harga secara bertahap di 725, 770, 880 dan 990. Support: 685 & 660.
WSBP, Daily (270) (RoE: -27.80%; PER: -4.61x; EPS: -57.71; PBV: 1.28x; Beta: 2.25): Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 262 – 270, dengan target harga secara bertahap di level 280, 294, 354, 414 dan 474. Support: 262 & 234.(*)